Budidaya ikan dalam kolam terpal menawarkan alternatif yang menarik dan efisien untuk para pembudidaya ikan. Metode ini memungkinkan pengelolaan lahan yang fleksibel dan dapat disesuaikan dengan berbagai kebutuhan. Dalam panduan ini, kita akan membahas secara detail mengenai budidaya ikan dalam kolam terpal, mulai dari persiapan hingga panen.
Metode budidaya ikan dalam kolam terpal memiliki sejumlah keunggulan dibandingkan metode konvensional, seperti kolam beton. Perbedaan ini mencakup biaya konstruksi, perawatan, dan potensi hasil panen. Panduan ini akan menguraikan secara rinci semua aspek yang perlu diperhatikan dalam proses budidaya ikan dalam kolam terpal.
Budidaya Ikan Dalam Kolam Terpal

Budidaya ikan dalam kolam terpal merupakan metode budidaya ikan yang relatif mudah dan ekonomis. Metode ini memanfaatkan terpal plastik sebagai pengganti kolam beton, sehingga lebih fleksibel dalam penempatan dan pengadaan.
Definisi Budidaya Ikan Dalam Kolam Terpal
Budidaya ikan dalam kolam terpal adalah proses pembesaran ikan dalam wadah yang terbuat dari terpal plastik. Metode ini memungkinkan kontrol yang lebih baik terhadap lingkungan perairan dan pemenuhan kebutuhan nutrisi ikan. Jenis ikan yang cocok dibudidayakan beragam, tergantung pada spesies dan kebutuhan spesifik masing-masing ikan.
Jenis Ikan yang Cocok
Beberapa jenis ikan yang cocok dibudidayakan dalam kolam terpal antara lain ikan nila, ikan lele, ikan patin, dan beberapa jenis ikan air tawar lainnya. Pilihan jenis ikan dipengaruhi oleh faktor lingkungan dan preferensi pasar.
Perbedaan dengan Metode Budidaya Lainnya, Budidaya ikan dalam kolam terpal
Dibandingkan dengan budidaya ikan dalam kolam beton, budidaya ikan dalam kolam terpal memiliki beberapa perbedaan. Salah satunya adalah biaya awal yang lebih rendah karena penggunaan terpal sebagai material utama. Perawatan juga lebih mudah karena terpal relatif lebih mudah dibersihkan dan dirawat. Namun, faktor-faktor seperti umur ikan dan tingkat produktivitas dapat bervariasi, tergantung pada manajemen dan kondisi.
Perbandingan dengan Budidaya Ikan dalam Kolam Beton
| Kriteria | Budidaya Ikan dalam Kolam Terpal | Budidaya Ikan dalam Kolam Beton |
|---|---|---|
| Biaya Awal | Lebih rendah | Lebih tinggi |
| Perawatan | Relatif lebih mudah | Lebih rumit, terutama dalam perawatan struktur |
| Mobilitas | Lebih mudah dipindahkan | Lebih sulit dipindahkan |
| Hasil Panen | Bergantung pada manajemen dan kondisi. Dapat sebanding jika dilakukan dengan baik | Bergantung pada manajemen dan kondisi. Dapat lebih tinggi jika dilakukan dengan baik |
Ilustrasi Konstruksi Kolam Terpal
Kolam terpal biasanya berbentuk persegi panjang. Ukuran kolam dapat disesuaikan dengan kebutuhan. Kedalaman kolam berkisar antara 50-100 cm, disesuaikan dengan jenis ikan yang dibudidayakan. Terpal plastik dipilih sebagai material utama, dengan ketebalan minimal 0,5 mm untuk menjaga daya tahan dan mencegah kebocoran. Terpal harus diikat dengan kuat pada pinggiran kolam untuk mencegah kerusakan.
Fondasi kolam dapat menggunakan tanah yang dipadatkan atau batu bata untuk pondasi.
Sebagai contoh, untuk kolam dengan ukuran 5 meter x 10 meter, kedalaman 60 cm, penggunaan terpal dengan ketebalan 0,5 mm dan bahan pengikat yang kuat sangat direkomendasikan. Fondasi perlu diperkuat untuk mencegah amblesan.
Persiapan Budidaya Ikan Dalam Kolam Terpal
Membangun kolam terpal untuk budidaya ikan memerlukan persiapan yang matang. Hal ini memastikan keberhasilan budidaya dan meminimalkan resiko kerugian. Berikut langkah-langkah persiapan yang perlu dilakukan.
Langkah-Langkah Persiapan Lahan
Persiapan lahan yang baik menjadi kunci keberhasilan budidaya. Berikut langkah-langkahnya:
- Pemilihan Lokasi: Pilih lokasi yang datar, mudah diakses, dan memiliki sumber air yang cukup. Pertimbangkan juga faktor lingkungan sekitar, seperti jarak dari pemukiman dan potensi pencemaran.
- Pengukuran dan Penentuan Ukuran Kolam: Tentukan ukuran kolam yang sesuai dengan kebutuhan. Perhatikan kapasitas ikan yang akan dipelihara. Lakukan pengukuran lahan dengan teliti.
- Pembersihan Lahan: Bersihkan lahan dari semak belukar, batu, dan sampah. Hal ini akan memudahkan proses pembangunan kolam.
- Pengurugan dan Perataan Lahan: Ratakan lahan untuk memastikan dasar kolam terpal rata dan stabil. Pengurugan dilakukan sesuai dengan ukuran kolam yang telah ditentukan.
Bahan-Bahan yang Dibutuhkan dan Estimasi Biaya
Berikut daftar bahan-bahan yang dibutuhkan untuk membangun kolam terpal beserta estimasi biaya. Biaya dapat bervariasi tergantung wilayah dan supplier.
| Bahan | Deskripsi | Estimasi Biaya (per unit/kg/m2) |
|---|---|---|
| Terpal | Terpal plastik tebal dengan ketahanan air yang baik. | Rp 100.000 – Rp 200.000/m2 |
| Rangka Kolam (kayu/bambu) | Bahan untuk membuat kerangka kolam, disesuaikan dengan ukuran kolam. | Rp 50.000 – Rp 150.000/m2 |
| Pasak/Paku | Untuk mengencangkan terpal pada rangka. | Rp 10.000 – Rp 20.000/kg |
| Pasir/Kerikil | Untuk menimbun dasar kolam. | Rp 10.000 – Rp 20.000/kg |
| Lainnya | Peralatan pendukung seperti cangkul, sekop, gergaji, dan lain-lain. | Rp 50.000 – Rp 200.000 |
Prosedur Pemasangan Terpal pada Rangka Kolam
Berikut prosedur pemasangan terpal pada rangka kolam:
- Pastikan rangka kolam sudah terpasang dengan kuat dan stabil.
- Letakkan terpal di atas rangka kolam, pastikan terpal terbentang rata dan tanpa lipatan.
- Pasang pasak/paku pada pinggiran terpal untuk mengencangkannya pada rangka.
- Timbun dasar kolam dengan pasir/kerikil untuk memperkuat dan meratakan dasar.
- Pastikan terpal terpasang rapat dan tidak ada kebocoran.
Daftar Periksa Persiapan Kolam Terpal
Berikut daftar periksa untuk memastikan persiapan kolam terpal sudah lengkap sebelum penebaran benih ikan:
- Lahan telah dibersihkan dan diurug.
- Rangka kolam terpasang kuat dan stabil.
- Terpal terpasang rapat dan tidak ada kebocoran.
- Dasar kolam telah ditimbun dengan pasir/kerikil.
- Sumber air cukup dan terjamin kualitasnya.
- Peralatan pendukung tercukupi.
Tips Memilih Lokasi Kolam Terpal
Pertimbangan penting dalam memilih lokasi:
- Ketersediaan Air: Pastikan ketersediaan air yang cukup dan stabil sepanjang masa budidaya.
- Aksesibilitas: Lokasi yang mudah dijangkau untuk perawatan dan pemantauan.
- Kondisi Tanah: Pastikan lahan datar dan stabil untuk menghindari masalah konstruksi.
- Lingkungan Sekitar: Jauhkan dari sumber pencemaran dan gangguan lainnya.
Manajemen Pemberian Pakan
Pemberian pakan yang tepat dan terjadwal sangat krusial dalam budidaya ikan. Hal ini memengaruhi pertumbuhan, kesehatan, dan produktivitas ikan. Jadwal pemberian pakan yang teratur dan jenis pakan yang sesuai akan mendukung perkembangan ikan secara optimal.
Jadwal Pemberian Pakan
Menentukan jadwal pemberian pakan yang sesuai dengan jenis ikan dan ukuran kolam sangat penting. Frekuensi dan waktu pemberian pakan perlu disesuaikan dengan kebutuhan metabolisme ikan dan kondisi lingkungan kolam. Ikan yang masih kecil biasanya membutuhkan pakan lebih sering dibandingkan ikan dewasa. Selain itu, perhatikan juga kondisi cuaca dan aktivitas ikan.
- Ikan konsumsi kecil (ukuran benih) : 3-4 kali sehari.
- Ikan konsumsi sedang : 2-3 kali sehari.
- Ikan konsumsi besar : 1-2 kali sehari.
- Perhatikan pola makan ikan, sesuaikan dengan kondisi.
Jenis Pakan yang Cocok
Pemilihan pakan yang tepat sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan ikan. Pakan harus mengandung nutrisi yang cukup dan sesuai dengan kebutuhan jenis ikan yang dibudidayakan. Pakan komersial umumnya sudah diformulasikan untuk kebutuhan nutrisi ikan tertentu, sehingga memudahkan dalam pemilihan.
Dalam topik ini, Anda akan menyadari bahwa budidaya ikan hias sangat informatif.
- Pakan pelet: Jenis pakan ini umumnya mengandung nutrisi lengkap dan mudah diberikan.
- Pakan tepung ikan: Merupakan sumber protein yang baik, tetapi perlu dipadukan dengan pakan lain.
- Pakan alami: Seperti cacing, udang, atau serangga, dapat menjadi alternatif, tetapi perlu diperhatikan kebersihan dan ketersediaan.
Perhitungan Kebutuhan Pakan Harian
Menghitung kebutuhan pakan harian perlu memperhatikan beberapa faktor. Faktor-faktor seperti ukuran ikan, jenis ikan, tingkat pertumbuhan, dan kondisi lingkungan kolam berpengaruh pada kebutuhan pakan harian. Perhitungan ini biasanya menggunakan rumus atau perkiraan berdasarkan pengalaman.
Kebutuhan pakan harian = Berat badan ikan x Faktor konversi pakan (FCR).
Faktor konversi pakan (FCR) merupakan perbandingan antara jumlah pakan yang dikonsumsi dengan pertumbuhan berat ikan. Nilai FCR bervariasi tergantung jenis ikan dan kondisi budidaya. Sumber terpercaya seperti literatur dan buku panduan budidaya ikan dapat memberikan informasi lebih lanjut.
Pemberian Pakan yang Efektif
Pemberian pakan yang efektif bertujuan untuk meminimalkan pemborosan dan memastikan semua ikan mendapatkan pakan. Pakan harus diberikan secara merata ke seluruh area kolam, dan usahakan agar ikan tidak saling berebut makanan.
- Berikan pakan pada waktu dan tempat yang telah ditentukan.
- Pastikan semua ikan mendapatkan pakan.
- Perhatikan kondisi air dan pastikan pakan tidak mengambang terlalu lama.
Dampak Buruk Pemberian Pakan Berlebihan
Pemberian pakan berlebihan dapat berdampak buruk terhadap kualitas air dan kesehatan ikan. Kelebihan pakan akan terbuang dan menjadi sumber pencemaran bagi lingkungan.
- Air menjadi tercemar karena sisa pakan.
- Pertumbuhan ikan terhambat, bahkan bisa sakit.
- Terjadi peningkatan populasi bakteri dan ganggang yang dapat merugikan.
Pengelolaan Air dan Kesehatan Ikan

Pengelolaan air yang baik dan pemantauan kesehatan ikan merupakan kunci keberhasilan budidaya ikan dalam kolam terpal. Kondisi air yang optimal sangat memengaruhi pertumbuhan dan kesehatan ikan. Pencegahan dini terhadap penyakit ikan juga penting untuk meminimalisir kerugian.
Menjaga Kualitas Air dalam Kolam Terpal
Kualitas air yang baik sangat penting untuk pertumbuhan dan kesehatan ikan. Beberapa faktor yang perlu diperhatikan meliputi tingkat keasaman (pH), kadar oksigen terlarut (DO), kadar amonia, nitrit, dan nitrat. Penggunaan pupuk atau pakan yang berlebihan dapat berdampak negatif pada kualitas air.
- Penggunaan Air Bersih: Pastikan air yang digunakan untuk mengisi kolam terpal bersih dan bebas dari kontaminan. Hindari penggunaan air yang tercemar oleh limbah industri atau pertanian.
- Penggunaan Aerator: Penggunaan aerator sangat penting untuk menjaga kadar oksigen terlarut dalam air. Aerasi yang baik membantu menjaga ikan tetap sehat dan mencegah kematian massal.
- Penggunaan Filter: Filter air dapat membantu menyaring kotoran dan limbah yang berasal dari ikan atau pakan. Jenis dan ukuran filter yang tepat perlu disesuaikan dengan ukuran kolam dan jumlah ikan.
- Pergantian Air Secara Berkala: Pergantian air secara berkala dapat membantu mengurangi akumulasi limbah dan menjaga keseimbangan ekosistem dalam kolam.
- Penggunaan Antiseptik (jika diperlukan): Penggunaan antiseptik yang tepat dan sesuai petunjuk dapat membantu mengatasi masalah pencemaran air, namun harus digunakan dengan bijak dan hati-hati agar tidak merugikan ikan.
Pentingnya Pengukuran Parameter Air
Pengukuran parameter air secara berkala sangat penting untuk memantau kondisi air dan mendeteksi potensi masalah. Data pengukuran ini menjadi acuan untuk melakukan tindakan korektif yang tepat. Pengukuran harus dilakukan secara teratur, minimal seminggu sekali, dan disesuaikan dengan kondisi kolam.
Jelajahi macam keuntungan dari budidaya ikan nila yang dapat mengubah cara Anda meninjau topik ini.
- Menggunakan Alat Pengukur yang Tepat: Pastikan alat pengukur yang digunakan akurat dan terkalibrasi. Alat-alat seperti tes kit atau alat ukur digital dapat membantu mengukur parameter air dengan tepat.
- Mencatat Data Pengukuran: Catat semua data pengukuran parameter air dalam buku catatan atau aplikasi. Ini penting untuk memantau tren dan mengidentifikasi pola.
- Menganalisis Data: Analisis data pengukuran secara teratur untuk mengidentifikasi masalah potensial pada kualitas air.
- Mengambil Tindakan yang Sesuai: Berdasarkan hasil analisis data, lakukan tindakan yang diperlukan untuk memperbaiki kualitas air, seperti menambahkan aerator atau melakukan pergantian air.
Panduan Langkah Demi Langkah Pengelolaan Kualitas Air
Berikut panduan langkah demi langkah untuk mengelola kualitas air dalam budidaya ikan kolam terpal:
- Lakukan Pengukuran Parameter Air Secara Berkala: Ukur pH, DO, amonia, nitrit, dan nitrat secara berkala.
- Pantau Kondisi Ikan: Perhatikan perilaku dan kondisi fisik ikan secara teratur. Ikan yang menunjukkan gejala penyakit perlu diisolasi.
- Evaluasi dan Koreksi: Berdasarkan hasil pengukuran dan observasi, lakukan koreksi pada parameter air yang tidak sesuai.
- Lakukan Perawatan Kolam Secara Berkala: Bersihkan kolam dari kotoran dan sisa pakan secara berkala untuk mencegah penumpukan limbah.
- Lakukan Pergantian Air Secara Terjadwal (jika diperlukan): Jika parameter air menunjukkan penurunan kualitas, pergantian air sebagian atau penuh mungkin diperlukan.
Penyakit Ikan Umum pada Budidaya Kolam Terpal
Beberapa penyakit ikan yang umum terjadi pada budidaya ikan dalam kolam terpal meliputi:
- Penyakit Bakterial: Infeksi bakteri seperti Streptococcus dan Aeromonas dapat menyebabkan masalah pada ikan.
- Penyakit Jamur: Infeksi jamur dapat menyebabkan penyakit pada ikan.
- Penyakit Parasit: Parasit seperti Ichthyophthirius multifiliis (Ich) dapat menginfeksi ikan.
- Penyakit Virus: Beberapa penyakit virus dapat menyerang ikan.
- Penyakit Akibat Faktor Lingkungan: Faktor lingkungan yang buruk dapat menyebabkan stress pada ikan dan membuatnya rentan terhadap penyakit.
Pencegahan dan Penanganan Penyakit Ikan
Pencegahan penyakit ikan lebih baik daripada pengobatan. Berikut beberapa langkah pencegahan dan penanganan penyakit ikan:
- Jaga Kualitas Air: Menjaga kualitas air yang baik merupakan langkah penting dalam mencegah penyakit ikan.
- Isolasi Ikan yang Sakit: Pisahkan ikan yang sakit dari ikan yang sehat untuk mencegah penyebaran penyakit.
- Penggunaan Obat-obatan (jika diperlukan): Jika penyakit sudah terjadi, penggunaan obat-obatan yang tepat dan sesuai petunjuk sangat penting.
- Pencegahan Pencemaran: Hindari pencemaran air dengan limbah yang dapat merugikan ikan.
- Pemeriksaan Berkala: Lakukan pemeriksaan kesehatan ikan secara berkala untuk mendeteksi penyakit sedini mungkin.
Panen dan Pasca Panen
Tahap panen dan pasca panen merupakan kunci keberhasilan budidaya ikan. Pengelolaan yang tepat pada tahap ini memastikan hasil panen berkualitas dan bernilai jual tinggi.
Waktu Panen yang Optimal
Penentuan waktu panen yang tepat sangat penting. Ikan harus mencapai ukuran dan berat yang diinginkan sebelum dipanen. Pertimbangan lain adalah kondisi pasar dan permintaan. Pemantauan pertumbuhan ikan secara berkala sangat penting untuk memastikan ikan siap panen sesuai dengan target.
Teknik Panen yang Baik
Pemanenan ikan harus dilakukan dengan hati-hati untuk meminimalkan stres dan kerusakan pada ikan. Gunakan peralatan yang sesuai, seperti jaring yang lembut, dan hindari gerakan yang tiba-tiba. Pastikan air di kolam cukup untuk menghindari ikan mengalami stres berlebih. Jangan terlalu banyak ikan di dalam satu jaring.
Anda pun dapat memahami pengetahuan yang berharga dengan menjelajahi budidaya ikan patin.
Langkah-langkah Pasca Panen
- Penyortiran: Pisahkan ikan berdasarkan ukuran dan kualitas. Hal ini penting untuk menjaga nilai jual dan memudahkan proses pengemasan.
- Pembersihan: Bersihkan ikan dengan air bersih dan pastikan tidak ada luka atau kotoran yang melekat pada tubuh ikan.
- Pendinginan: Segera dinginkan ikan untuk memperlambat proses pembusukan. Penggunaan es batu atau cold storage sangat dianjurkan.
- Pengemasan: Kemas ikan dengan aman dan rapi untuk menjaga kualitas dan mencegah kerusakan selama transportasi.
- Penyimpanan: Simpan ikan di tempat yang dingin dan terhindar dari sinar matahari langsung.
Perkiraan Hasil Panen
| Jenis Ikan | Ukuran (cm) | Perkiraan Hasil Panen per Kolam (kg) |
|---|---|---|
| Nila | 20-25 | 100-150 |
| Gurame | 25-30 | 120-180 |
| Patin | 30-35 | 150-200 |
Catatan: Perkiraan hasil panen ini bersifat umum dan dapat bervariasi tergantung pada kondisi kolam, kualitas pakan, dan manajemen budidaya. Ukuran dan jenis ikan sangat berpengaruh pada hasil panen.
Meningkatkan Nilai Jual Ikan
- Pemasaran yang Tepat: Kenali pasar lokal dan potensi pasar ekspor. Mempromosikan kualitas ikan dan proses budidaya yang baik kepada konsumen.
- Penampilan Produk: Ikan yang dipamerkan dalam kondisi segar dan menarik akan meningkatkan daya tarik.
- Pengemasan yang Menarik: Pengemasan yang menarik dan informatif akan menambah nilai jual ikan.
Faktor Eksternal yang Mempengaruhi Budidaya: Budidaya Ikan Dalam Kolam Terpal
Budidaya ikan dalam kolam terpal tidak hanya bergantung pada teknik dan manajemen internal, tetapi juga sangat dipengaruhi oleh faktor-faktor eksternal. Pemahaman dan antisipasi terhadap faktor-faktor ini sangat krusial untuk mencapai hasil budidaya yang optimal dan meminimalkan risiko kerugian.
Dampak Cuaca terhadap Budidaya Ikan
Kondisi cuaca, seperti intensitas sinar matahari, curah hujan, dan perubahan suhu, secara langsung memengaruhi pertumbuhan dan kesehatan ikan. Sinar matahari yang berlebihan dapat menyebabkan stres termal pada ikan, sementara hujan deras dapat mengakibatkan perubahan mendadak pada kualitas air, yang berpotensi menurunkan oksigen terlarut. Perubahan suhu yang ekstrem juga dapat mengganggu metabolisme ikan dan meningkatkan risiko penyakit.
Dapatkan dokumen lengkap tentang penggunaan budidaya ikan gurame yang efektif.
Pengaruh Iklim terhadap Pertumbuhan Ikan
Iklim yang stabil dan sesuai dengan kebutuhan ikan sangat penting untuk pertumbuhan optimal. Suhu air yang konsisten, kelembapan relatif yang tepat, dan pola curah hujan yang merata akan mendukung pertumbuhan dan perkembangan ikan dengan baik. Kondisi iklim yang ekstrem, seperti kekeringan atau banjir, dapat menyebabkan stres pada ikan dan menghambat pertumbuhannya.
Faktor-Faktor Lingkungan yang Mempengaruhi Hasil Budidaya
Faktor-faktor lingkungan yang perlu dipertimbangkan meliputi ketersediaan oksigen terlarut di dalam air, tingkat keasaman (pH), dan kandungan nutrisi. Parameter-parameter ini perlu dipantau secara teratur untuk memastikan kondisi air yang mendukung kesehatan ikan. Selain itu, kualitas air yang buruk dapat menyebabkan penyakit dan kematian ikan. Pencemaran lingkungan juga perlu diantisipasi dan dikelola dengan baik agar tidak berdampak negatif terhadap budidaya.
Resiko Serangan Hama dan Penyakit
Hama dan penyakit dapat menjadi ancaman serius bagi budidaya ikan. Hama seperti serangga dan penyakit yang disebabkan oleh bakteri, virus, atau jamur dapat dengan cepat menyebar dan merusak populasi ikan. Pencegahan dan pengendalian hama dan penyakit harus dilakukan secara terencana dan sistematis untuk menjaga kesehatan ikan dan mencegah kerugian.
Tidak boleh terlewatkan kesempatan untuk mengetahui lebih tentang konteks budidaya ikan air tawar.
Pengelolaan Lingkungan untuk Budidaya Ikan
“Pengelolaan lingkungan yang baik merupakan kunci keberhasilan budidaya ikan. Kondisi lingkungan yang terkontrol dan sehat akan mendukung pertumbuhan ikan yang optimal dan meminimalkan risiko serangan penyakit.”Pakar Budidaya Ikan, Dr. Budi Santoso.
Kutipan di atas menekankan pentingnya memperhatikan faktor-faktor lingkungan dalam budidaya ikan. Pengelolaan lingkungan yang baik dapat meminimalkan risiko kerugian dan meningkatkan efisiensi produksi.
Penutup

Budidaya ikan dalam kolam terpal menawarkan fleksibilitas dan potensi keuntungan yang signifikan. Dengan memperhatikan persiapan yang matang, pemilihan benih yang tepat, dan manajemen yang baik, pembudidaya dapat mencapai hasil yang optimal. Semoga panduan ini memberikan wawasan yang bermanfaat dan menginspirasi Anda dalam memulai atau mengembangkan usaha budidaya ikan Anda.
FAQ Umum
Apa perbedaan utama antara budidaya ikan dalam kolam terpal dan kolam beton?
Biaya konstruksi kolam terpal umumnya lebih rendah, perawatan lebih mudah karena fleksibilitasnya, dan potensi hasil panen bisa sebanding jika dikelola dengan baik.
Jenis ikan apa yang cocok untuk budidaya dalam kolam terpal?
Jenis ikan air tawar seperti nila, lele, dan gurame cocok untuk dibudidayakan dalam kolam terpal.
Berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk memanen ikan dalam kolam terpal?
Waktu panen bervariasi tergantung jenis ikan dan ukuran kolam. Umumnya, waktu panen bisa berkisar antara 2-6 bulan.
Bagaimana cara memilih benih ikan yang berkualitas?
Pilih benih ikan yang sehat, aktif bergerak, dan bebas dari tanda-tanda penyakit. Perhatikan juga reputasi dan kualitas supplier.











